Kamis, 12 September 2013

Penggolongan Limbah Berdasarkan Wujudnya


Description: http://mipa.ucoz.com/.s/t/101/36.gif
A. LIMBAH CAIR


Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air

Limbah cair diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu :
1. Limbah cair domestic (domestic wastewater) yaitu limbah cair hasil buangan dari rumahtangga, bangunan perdagangan, perkantoran, dan sarana sejenis. Misalnya air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.
2. Limbah cair industry (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan industry. Misalnya air sisa cucian daging, buah, sayur dari industry pengolahan makanan dan sisa dari pewarnaan kain/bahan dari industry tekstil.
3. Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan. Air limbah dapat merembes ke dalam saluran pembuangan melalui pipa yang rusak, pecah, atau bocor sedangkan luapan dapat terjadi melalui bagian saluran yang membuka atau terhubung ke permukaan. Contoh limbah cair yang dapat merembes dan meluap ke dalam saluran pembuangan limbah cair adalah air buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), tempat parker, halaman, bangunan perdagangan dan industri, serta pertanian atau perkebunan.
4. Air Hujan (strom water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas permukaan tanah. Aliran air hujan di atas permukaan tanah dapat melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut sebagai limbah cair.

B. LIMBAH PADAT


Limbah padat adalah limbah yang terbanyak dilingkungan. Biasanya limbah padat disebut sebagai sampah. Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut istilah teknis ada 6 kelompok, yaitu :
  1. Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah, berupa bahan-bahan organik yang mudah busuk atau terurai mikroorganisme. Sampah ini umumnya berasal dari sector pertanian dan makanan, misalnya sisa dapur, sisa makanan, sampah sayuran, dan kulit buah-buahan.
  2. Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu limbah padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk, misalnya kertas, plastic, kaca dan logam.
  3. Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angina karena ringan dan tidak mudah membusuk.
  4. Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai Hewan/binatang (selain tumbuhan).
  5. Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan, seperti dedaunan, kertas, dan plastic.
  6. Sampah industry (industrial waste), semua limbah padat buangan industry. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis industrinya
Merupakan limbah yang terbanyak dilingkungan. Biasanya limbah padat disebut sebagai sampah. Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut istilah teknis ada 6 kelompok, yaitu :
  1. Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah, berupa bahan-bahan organik yang mudah busuk atau terurai mikroorganisme. Sampah ini umumnya berasal dari sector pertanian dan makanan, misalnya sisa dapur, sisa makanan, sampah sayuran, dan kulit buah-buahan.
  2. Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu limbah padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk, misalnya kertas, plastic, kaca dan logam.
  3. Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angina karena ringan dan tidak mudah membusuk.
  4. Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai Hewan/binatang (selain tumbuhan).
  5. Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan, seperti dedaunan, kertas, dan plastic.
  6. Sampah industry (industrial waste), semua limbah padat buangan industry. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis industri
C. LIMBAH GAS


Pencemaran udara dapat disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil aktivitas manusia. Pada umumnya pencemaran yang diakibatkan oleb sumber alami sukar diketahui besarnya, walaupun demikian masih mungkin kita memperkirakan banyaknya polutan udara dan aktivitas ini. Polutan udara sebagai hasil aktivitas manusia, umumnya lebih mudah diperkirakan banyaknya, terlebih lagi jika diketahui jenis bahan, spesifikasi bahan, proses berlangsungnya aktivitas tersebut, serta spesifikasi satuan operasi yang digunakan dalam proses maupun pasca prosesnya. Di udara pada umumnya terkandung unsure-unsur kimia seperti : O2, N2, NO2, CO2, H2 dan lain-lain. Penambahan gas ke udara yang melampaui kandungan udara alami akan menurunkan kualitas udara. Tingkat kualitas udara tergantung pada jenis limbah gas, volume yang lepas, dan lamanya limbah berada di udara. Jangkauan pesebaran limbah gas melalui udara dapat meluas karena factor cuaca dan iklim turut mempengaruhi. Jenis limbah gas yang berada di udara terdiri dari bermacam-macam senyawa kimia. Beberapa macam limbah gas tersebut dapat dilihat pada table berikut ini,


Limbah gas yang Umumnya ada di uda
No
Jenis
Keterangan
1
Karbon Monoksida (CO)
Gas tidak berwarna, tidak berbau
2
Karbon Dioksida (CO2)
Gas tidak berwarna, tidak berbau
3
Nitrogen Oksida (NOx)
Gas berwarna dan berbau
4
Sulfur Oksida (SOx)
Tidak berwarna dan berbau tajam
5
Asam Klorida (HCl)
Berupa Uap
6
Amonia (NH3)
Gas tidak berwarna, berbau
7
Metan (CH4)
Gas berbau
8
Hidrogen Fluorida (HF)
Gas tidak berwarna
9
Nitrogen Sulfida (NS)
Gas berbau
10
Klorin (Cl2)
Gas berbau
Limbah gas yang dibuang ke udara biasanya mengandung partikel-partikel bahan padatan (misalnya abu) atau cairan (misalnya tetesan asam sulfat) yang berukuran sangat kecil dan ringan sehingga tersuspensi dengan gas-gas tersebut. Partikel padatan tersebut atau cairan ini disebut sebagai materi partikulat.

Karakteristik Kimia Dan Fisik Limbah Cair


    

Dalam melakukan pengolahan limbah industri terutama limbah cair lebih baik dilakukan analisa terhadap jenis dan karaktersistik limbah terlebih dahulu agar bisa dilakukan penanganan dengan efektif dan efisien. Untuk mengetahui karakteristik limbah cair bisa dilakukan beberapa analisa sehingga kita mengetahui air limbah yang dihasilkan suatu industri sudah aman bagi lingkungan atau tidak. Ada beberapa karakteristik limbah cair yang mudah dikenali baik secara fisik maupun kimia.

    Limbah cair memiliki 2 karakteristik yaitu karakteristik fisik dan kimia. Adapaun karakter fisiknya antara lain :
  1. Padatan : pada limbah cair terdapat padatan organic dan nonorganik yang mengendap dan tersuspensi sehingga bisa mengendap dan menyebabkan pendangkalan.
  2. Kekeruhan : kekeruhan menunjukkan sifat optis di dalam air karena terganggunya cahaya matahari saat masuk ke dalam air akibat adanya koloid dan suspensi
  3. Bau : bau dikarenakan karena adanya mikroorganisme yang menguraikan bahan organic.
  4. Suhu : limbah cair memiliki suhu yang berbeda dibandingkan dengan air biasa, biasanya suhunya lebih tinggi karena adanya proses pembusukan
 Sedangkan karakter kimia dari limbah cair yaitu :
  1. Keasaman : keasaman limbah cair dipengaruhi oleh adanya bahan buangan yang bersifat asam atau basa. Agar limbah tidak berbahaya, maka limbah diupayakan untuk memiliki pH netral.
  2. Logam berat beracun : Cadmium dari industri tekstil, merkuri dari pabrik cat, raksa dari industri perhiasan dan jenis logam berat yang lainnya.
  3. Nitrogen : umumnya terdapat sebagai bahan organic dan diubah menjadi ammonia oleh bakteri sehingga menghasilkan bau busuk dan bisa menyebabkan permukaan air menjadi pekat sehingga tidak bisa ditembus cahaya matahari.
  4. Fenol : salah satu bahan organic yang berasal dari industri tekstil, kertas, minyak dan batubara sehingga menyebabkan keracunan.
  5. BOD : kebutuhan oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan senyawa organic yang ada di dalam air.
  6. COD : kebutuhan oksigen yang diperlukan mikroba untuk menghancurkan bahan organik