Jumat, 30 Agustus 2013

Berawal Dari Sebuah Kepedulian


Pada suatu hari, seorang pemuda bernama Billy baru saja keluar dari kelasnya dan sedang berjalan menuju perjalanan  pulang kerumah. Ketika mendekati gerbang sekolah, ia melihat siswa lain dengan begitu banyak barang bawaan tidak sengaja menjatuhkan barang-barang bawaannya. Siang itu, gerbang sekolah cukup ramai dengan siswa yang berlalu lalng, namun tidak seorang pun yang membantu siswa itu. Billy pun segera menghampiri si siswa tersebut dan menawarkan bantuan.
Mereka pun berkenalan, nama siswa itu adalah Roy, ia satu angkatan dengan Billy hanya berbeda kelas. Billy kemudian mengetahui bahwa arah rumah Roy searah dengan rumahnya. Billy pun menawarkan untuk membawakan sebagian barang Roy dan mengantar Roy sampai ke rumah. Dari perjalanan pulang itu, dimulailah pertemanan antara Billy dan Roy. Tiga bulan berlalu, pertemanan Billy dan Roy pun berubah menjadi persahabatan.
Suatu hari Roy bertanya pada Billy, “Bil, masih ingat awal pertemanan kita? Ketika kamu membantuku membereskan barang-barangku yang jatuh di dekat gerbang sekolah?”
“Tentu saja aku ingat. Hari itu kan pertama kalinya kita berteman dan pulang bersama. Aku pun kaget karena ternyata ada anak sekolah yang tinggal tidak jauh dari rumahku.” Jawab Billy enteng.
Sambil tersenyum tipis, Roy berkata, “Sebenarnya hari itu aku sudah mengumpulkan semua barang-barang yang dipinjam atau kupinjam dari orang dan semua tugas yang belum aku selesaikan. Aku pun sudah membereskan semua barang-barangku di rumah. Kamu tahu kenapa?”
Billy hanya menggeleng dengan kening berkerut.
“Hari itu, aku sudah memutuskan untuk mengakhiri hidupku. Aku membereskan semuanya dan bersiap untuk pulang dan bunuh diri. Namun, ketika kamu membantuku dan mengantarku pulang, banyak hal yang kita bicarakan, aku pun mulai berpikir bahwa mungkin aku akan kehilangan teman potensial pertamaku. Rencana bunuh diri itu pun kutangguhkan. Mungkin kamu tidak menyadarinya, tapi apa yang kamu lakukan hari itu benar-benar mengubah hidupku.”
Billy terkesiap, tampak tak percaya. Kemudian, ia pun merangkul sahabatnya, seperti mengatakan bahwa semuanya akan berjalan baik-baik saja.
“Terima kasih, Billy. Aku sungguh bersyukur bisa mengenal dan menjadi sahabatmu,” ujar Roy membalas pelukan sahabatnya. Billy pun menitikkan air mata haru.
kadang kala hal kecil yang kita lakukan bisa berdampak sangat besar bagi orang lain. Entah itu segurat senyum di wajahmu, sapaan ringan dari mulutmu, atau tepukan hangat di bahu. Hal-hal yang mungkin kamu anggap sepele, bisa berarti besar bagi orang lain yang menerimanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar